Dalam agama Islam, berilmu merupakan hal penting. Cara mencari ilmu itu adalah dengan belajar dan membaca buku. Bahkan, ayat Al-Quran yang pertama kali turun adalah Iqra. Bacalah.
Ironisnya, Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak nomor dua di dunia, justru jeblok dalam urusan membaca.
Duh, aduh. Malu sekali. Ada apa dengan kita, umat Islam di Indonesia?
Padahal, sejarah mencatat bahwa banyak tokoh Islam yang haus ilmu dan sangat gemar membaca. Kegemaran dalam membaca dan belajar itu bahkan menjadikan mereka ahli dalam banyak bidang sekaligus.
Keutamaan Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu dan menjadi orang yang berilmu sangat dihargai oleh Islam. Hal tersebut dapat kita ketahui dari ayat-ayat Al-Quran dan hadis Rasulullah.Bukan hanya ilmu agama yang perlu dipelajari, melainkan juga ilmu dunia. Sedihnya, masih saja ada yang memandang sinis pada ilmu dunia dan menganggapnya tak perlu dipelajari.
Padahal, membangun rumah yang kokoh butuh ilmu. Mengobati orang yang sakit butuh ilmu. Mendidik anak butuh ilmu. Merawat motor butuh ilmu. Memperbaiki mesin cuci rusak butuh ilmu. Berdagang butuh ilmu. Memasak butuh ilmu. Dan sebagainya. Itu semua ilmu dunia.
Berikut ini beberapa ayat dan hadis tentang keutamaan menuntut ilmu:
1. Derajat yang tinggi
“Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (Q.S. Al-Mujadalah ayat 11)2. Kebaikan di dunia dan akhirat
“Barangsiapa menginginkan urusan dunia, maka wajib baginya berilmu. Barangsiapa menginginkan urusan akhirat (selamat di akhirat), maka wajib berilmu juga. Barangsiapa menginginkan keduanya, hendaklah ia memiliki ilmu tentangnya juga.” (H.R Bukhari dan Muslim)3. Pahala jariah
Keutamaan berilmu dan mengamalkannya. |
Mempelajari ilmu yang bermanfaat dan mengajarkannya kepada orang lain akan menjadi tabungan pahala yang tak pernah putus.
4. Jalan ke surga
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (H.R Bukhari dan Muslim)Ayat dan hadis di atas dapat dijadikan sebagai quotes membaca buku agar kita lebih bersemangat dalam mencari ilmu.
Tokoh Islam yang Senang Membaca Buku
Dalam sejarah tercatat banyak tokoh muslim yang gemar sekali membaca buku. Mereka pun memberikan banyak kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan.Berikut ini beberapa tokoh muslim yang gemar membaca buku:
1. Ibnu Sina
Ibnu Sina lahir pada tahun 980 M di Bukhara (sekarang menjadi bagian dari Uzbekistan). Dia dikenal ahli di bidang kedokteran. Bahkan, buku karyanya yang berjudul The Canon of Medicine masih menjadi rujukan.Namun, sebenarnya Ibnu Sina juga ahli dalam banyak bidang ilmu pengetahuan lainnya, di antaranya adalah psikologi.
Semasa Ibnu Sina kecil, sang ayah memanggil guru-guru untuk mengajar putranya itu. Pelajaran pertamanya adalah Al-Quran dan adab, baru kemudian mempelajari filsafat, matematika, sains, dan kedokteran.
Ketika berusia 16 tahun, Ibnu Sina berhasil mengobati Sultan Nuh ibn Mansur. Keberhasilan itu memberinya akses ke perpustakaan istana.
Ibnu Sina sangat antusias membaca dan mempelajari isi buku-buku yang disimpan di perpustakaan itu.
2. Al-Birruni
Al-Birruni lahir di Khurasan (Uzbekistan) pada tahun 973 M. Keluarganya dikenal taat beribadah dan mencintai ilmu pengetahuan. Tak heran jika sejak kecil Al-Birruni sudah gemar membaca buku dari berbagai bidang ilmu.Al-Birruni merupakan cendekiawan muslim di bidang matematika, fiska, astronomi, geologi, geografi, sejarah, dan filsafat.
Dia juga menguasai berbagai bahasa, seperti bahasa Arab, Turki, Yahudi, Persia, dan Sansekerta. Dengan kemampuannya berbahasa asing, semakin banyaklah buku yang bisa ia pelajari.
3. Al-Khawarizmi
Dunia mengakui Al-Khawarizmi sebagai orang genius di bidang matematika, astronomi, dan geografi. Dia juga dijuluki sebagai Bapak Aljabar.Al-Khawarizmi termasuk ilmuwan yang diundang oleh Sultan Ma’mun untuk bekerja di Bait Al Hikmah, Baghdad. Di sini dia membaca banyak buku, serta merjemahkan buku-buku dari bahasa Yunani.
4. Al-Battani
Quotes agar bersemangat membaca buku dan mencari ilmu. |
Al-Battani lahir di keluarga ilmuwan. Ayah dan kakeknya adalah ahli astronomi. Tak heran jika sejak kecil Al-Battani sudah gemar membaca buku dan tertarik pada dunia astronomi.
Setelah dewasa, ia menciptakan teropong bintang yang kemudian dikenal sebagai Teropong Al-Battani.
5. Al-Haitsam
Al-Haitsam merupakan ilmuwan muslim yang dikenal sebagai Bapak Optik Dunia. Al-Haitsam yang oleh orang Barat disebut Alhazen juga menjadi orang yang pertama menemukan kamera.Al-Haitsam sangat gemar belajar dan membaca buku. Berbagai macam ilmu dipelajarinya, seperti fisika, meatematika, astronomi, dan kedokteran.
6. Al-Jahiz
Al-Jahiz yang dikenal sebagai ahli zoologi modern ini lahir dari keluarga miskin di Basrah, Irak. Ayahnya meninggal ketika al-Jahiz masih bayi. Beruntung, ibunya sangat peduli pada pendidikan dan memasukkan putranya tersebut ke sekolah Al-Quran.Al-Jahiz pun sangat senang belajar. Dia berguru pada banyak ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu dan membaca banyak buku, termasuk karya Aristoteles.
Sepanjang hidupnya, al-Jahiz telah menulis 450 buku. Itu semua tak lepas dari kegemarannya membaca.
7. Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd lahir dari keluarga muslim yang taat dan terpelajar di Kordoba, Spanyol, pada tahun 1198 M.Sejak kecil Ibnu Rusyd sudah gemar belajar dan membaca banyak buku. Bukan hanya mempelajari Al-Quran dan hadis, tetapi juga mendalami filsafat, hukum, matematika, astronomi, dan kedokteran.
Kitab Al-Kulliyat fit at-Thib yang ditulisnya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan judul Colliget. Selama ratusan tahun kitab ini menjadi buku wajib bagi para dokter di Eropa.
Tentu saja, selain tokoh-tokoh yang tersebut di atas, masih banyak lagi tokoh dunia yang hobi membaca buku, termasuk juga tokoh cendekiawan dari dunia Islam.
Penutup
Tokoh-tokoh Islam masa lalu menguasai banyak ilmu dengan baik karena kegemaran mereka dalam belajar dan membaca buku.Kita yang hidup di masa modern sekarang ini, memiliki kesempatan sangat besar untuk membaca buku. Jika jauh dari perpustakaan, kita bisa membaca buku digital.
Teman-teman sedang mencari tempat untuk membaca e-book Lsecara legal? Langsung saja baca artikel 10 Platform Membaca Buku Digital ini, deh.
Terima kasih sudah membaca.
BalasHapusSerasa 'tertampar' membaca artikel ini, secara beberapa waktu belakangan ini rasa kekurangan waktu untuk membaca buku digital. Padahal banyak banget yang belum diketahui, bahkan yang sudah dipelajari aja sudah banyak yang lupa.
BalasHapusHarus meakrabi Iqra' lagi. Makasih, Mba.
Jaman sekarang makin banyak fasilitas dan kemudahan untuk membaca, tapi sayang tak diiringi dengan meningkatnya minat membaca ya.
BalasHapusSaya belum lama ini membaca tentang tokoh Ibnu Sina (Avicena). MashaAllah luar biasanya beliau. Selain memang pakar di ilmu kedoteran, bapak pengobatan modern, beliau juga adalah seorang polymath (orang yang menguasai berbagai macam bidang ilmu). Buku yang beliau tuliskan tentang pengobatan pun hingga kini masih digunakan sebagai referensi di dunia kedokteran. MashaAllah betapa besar pahala dan manfaat yang telah diukir. Sungguh sebuah warisan yang akan terus terkenang sepanjang masa.
BalasHapusInspirasi dari para tokoh tersebut semoga jadi penyemangat biar kitanya pada gemar "Iqra". Bisa yuk bisa, karena banyak manfaat dari buku yang kita baca
BalasHapusSebenar pada ayat yang pertama kali turun, sudah menegaskan kalau kita harus rajin membaca ya, Mbak. Apalagi banyak contoh tokoh-toh islam yang gemar memabaca. Karena rajin membaca, Salah satunya mencegah dari hal tidak baik. Misalnya ada postingan di medsos main komen saja, tanpa cek ricek dulu.
BalasHapusTulisan keren Teh Eno
BalasHapusMembahas tokoh-tokoh Islam yang gemar baca
kebetulan saya lagi nyimak ngaji filsafat yang bahas tokoh seperti Ibnu Sina ini
Inspiring banget
Kemarin barruu aja randomly baca blog yang kayaknya aku gapernah ketemu di circle blogger. Dan beliau menuliskan kalau mengurangi distraksi sosial media dan lebih banyak "memahami" bacaan.
BalasHapusDari sini.. aku jadi merasa... ternyata memang ketersediaan informasi dalam bentuk visual ini, salah satunya yang bikin kemerosotan literasi.
Dan jika dikembalikan ke para cendekiawan muslim zaman dahulu, harusnya orang Islam menimba ilmu dengan mengetahui adab-adab mencari ilmu terlebih dahulu.
Ada banyak banget ya manfaat gemar membaca buku, saya sering terkagum-kagum dengan hasil membaca buku di anak saya.
BalasHapusSering banget si bungsu saya mengajari saya hal-hal ilmu pengetahuan, yang sebenarnya luar biasa banget bisa dimengerti anak SD kelas 1.
Pas saya nanya, adek tau dari mana?
Katanya baca di buku sains yang dia pinjam di perpus :D
Padahal membaca adalah sumber pengetahuan bahkan dlm kitab sucipun sangat dianjurkan untuk belajar dan mempelajari segala hal yg salah satunya dgn membaaca. Pernah denger juga ada yg mengatakan bahwa penyebab kemunduran peradaban, salah satunya disinyalir karena rendahnya budaya membaca
BalasHapusBenar adanya ya, buku adalah jendela dunia. Semakin banyak buku yang kita baca, semakin berkualitas pula diri kita. Sudah banyak buktinya, dari tokoh Islam pun. Harusnya kita makin giat membaca di zaman yg serba mudah ini, ya.
BalasHapus