Hijab for Sisters

Penulis Harus Membaca Buku, Ini Alasannya

Penulis harus membaca buku

“Aku suka membaca buku, tapi nggak suka nulis.” Ada Resensi beberapa kali membaca komentar seperti itu di blog, media sosial, dan dunia nyata. Nada suaranya saja yang berbeda-beda.

Ada yang bernada keluhan. “Duh, saya gimana sih. Kenapa nggak suka nulis ya padahal suka banget baca buku.”

Ada yang bernada seperti menantang. “Aku suka baca buku tapi nggak suka nulis. Problem?”

Ada juga yang datar-datar alias B aja. “Saya memang suka baca buku tapi nggak suka nulis. Biasa aja saya mah. Kan tiap orang beda-beda kesukaan dan kebutuhannya.”

Kalimat yang sama tetapi diucapkan dengan nada berbeda akan berbeda pula maksudnya.

Suka Membaca Tidak Harus Suka Menulis

Sebenarnya tidak masalah jika gemar membaca buku tetapi tidak tertarik untuk menulis. Baru jadi masalah jika meminjam buku untuk dibaca tetapi tak mau mengembalikan buku pinjaman tersebut.

Tidak perlu merasa bersalah, merasa sia-sia membaca, apalagi merasa menjadi orang paling tak berguna sedunia hanya karena tidak suka menulis padahal sangat suka membaca.

Setiap orang yang membaca buku tentu memiliki tujuan masing-masing. Ada yang memang membaca karena sedang mencari bahan untuk menulis, tetapi ada juga yang membaca karena butuh refreshing.

Ada pula yang membaca karena tujuan praktis. Misalnya membaca buku resep masakan Minang legendaris atau cara berkebun di halaman rumah yang sempit.

Selengkapnya tentang tujuan membaca ini dapat Teman-teman simak dalam artikel Tujuan Membaca Buku.

Sudah membaca seribu, seratus, sepuluh, atau satu buku tetapi tak tergerak sedikit pun untuk menulis? Kok bisa?

Bisa saja. Manfaat yang diperoleh dari membaca buku pun bisa berbeda-beda.

Misalnya si A membaca satu buku lalu merasa termotivasi untuk memulai bisnis atau bangkit dari ketepurukan. Itu berarti, si A mendapatkan manfaat dari buku yang dibacanya.

Atau si B yang jadi lebih mudah berkonsentrasi setelah rutin mrmbaca buku dalam jangka waktu tertentu.

Setelah membaca, si A dan si B memang tidak tergerak untuk menulis, tetapi mereka tergerak untuk menjadi lebih baik.

Manfaat membaca memang tidak main-main, termasuk manfaat membaca buku sebelum tidur.

Alasan Penulis Harus Membaca Buku

Kenapa penulis harus membaca buku?
Membaca buku menjadi bagian penting dari pekerjaan seorang penulis.

Tidak masalah jika suka membaca tetapi tidak suka menulis. Namun, menjadi masalah jika suka menulis tetapi tidak suka membaca.

Lebih-lebih kalau suka menulisnya itu bukan sekadar suka, melainkan sudah menjadikan menulis sebagai sumber penghasilan.

Penulis di sini dalam arti luas, ya. Tidak terbatas pada penulis buku, tetapi juga mencakup penulis skenario, penulis konten (content writer), dan blogger.

Berikut ini beberapa alasan mengapa seorang penulis harus membaca buku:

1. Menemukan inspirasi

Banyak cara untuk menemukan inspirasi, salah satunya dengan membaca buku. Tak terhitung pengetahuan, pemikiran, pengalaman, dan perjalanan hidup orang lain yang bisa didapat oleh penulis dari membaca.

Usia manusia sendiri terlalu pendek untuk dapat mengalami semua hal dan mendatangi semua tempat yang ada di dunia. Membaca buku memberikan kesempatan untuk merasakan dan mengalami secara tidak langsung.

2. Menambah kosakata

Salah satu manfaat membaca buku adalah menambah kosakata. Bagi seorang penulis, penting sekali memiliki kekayaan kosakata agar tulisannya lebih enak dibaca, tidak membosankan, juga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

3. Mempelajari teknik menulis

Sering membaca buku akan sangat membantu penulis memahami berbagai hal terkait teknik menulis, seperti jenis tulisan, gaya penulisan, dan penulisan kalimat.

Penulisan kalimat sebenarnya sudah dipelajari sejak SD. Namun, sayangnya sampai sekarang pun masih banyak penulis yang abai dengan hal ini.

Contoh yang paling sering Ada Resensi temukan adalah dalam penulisan kalimat langsung dan tidak langsung.

  1. “Ada yang bisa kubantu?”, tanya Meta.
  2. “Ada yang bisa kubantu? Tanya Meta.”
  3. “Ada yang bisa kubantu?” tanya Meta.
  4. “Ada yang bisa kubantu?” Tanya Meta.
  5. “ Ada yang bisa kubantu? ” tanya Meta.

Mana yang benar? Temukan jawabannya di akhir blogpost ini, ya.

Itu sebabnya, para mentor dan penulis senior selalu menganjurkan untuk membaca buku yang terkait dengan tulisan yang akan dibuat. Kalau berencana menulis novel, please, ketahui dulu novel itu apa dan bacalah sejumlah novel.

4. Menambah pengetahuan

Botol air minum hanya akan mengeluarkan air sesuai yang diisikan ke dalamnya. Kalau yang dimasukkan adalah air putih maka yang keluar darinya adalah air putih. Tidak mungkin keluarnya jadi air kopi atau jus jeruk.

Bagaimana kalau botol minuman itu tidak ada isinya? Ya, tentu saja tidak akan ada air yang menetes keluar dari botol tersebut.

Begitu juga hubungan antara penulis dan membaca buku. Kalau seorang penulis tidak pernah memasukkan pengetahuan apa-apa ke dalam otaknya, maka apa yang akan dikeluarkannya saat menulis?

Bukan hanya penulis ilmiah yang harus melakukan riset pustaka. Blogger dan penulis fiksi pun perlu melakukannya agar tulisannya menjadi lebih bernas.

Kesimpulan

Apakah penulis harus membaca buku?
Membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan.

Tidak masalah jika suka membaca buku tetapi tidak suka menulis. Namun, jika penulis tidak suka membaca buku, itu jelas suatu masalah.

Pun tidak masalah pilih membaca buku cetak atau digital. Yang penting, ada asupan untuk otak dan hati agar nantinya dapat menghasilkan tulisan yang sarat isi dan berkualitas.

Sedang malas membaca? Sini, meluncur dulu ke artikel Quotes Membaca Buku yang Bikin Bersemangat.


Jawaban

Untuk contoh kalimat langsung di atas, jawaban yang benar adalah nomor 3.

12 komentar

  1. Setuju banget! Membaca itu seperti mengisi ulang baterai kreativitas. Setiap buku yang kita baca, semakin kaya pula ide-ide yang bisa kita tuangkan dalam tulisan.membaca adalah kewajiban. Kita belajar dari penulis lain, menemukan inspirasi baru, dan memperluas wawasan.

    BalasHapus
  2. Bener banget! Sebagai penulis yang baik, kita harus banget membaca buku untuk mencari inspirasi danw awasan yang lebih luas lagi. ya gimana, kita kan menulis untuk sharing, ga mungkin dong kita sharing tanpa isi?

    BalasHapus
  3. Setuju, KAlau suka menulis memang sebaiknya diiringi dengan suka membaca. Paling tidak dengan suka membaca jadi belajar cari tau cara menulis dengan benar

    BalasHapus
  4. Asyik jawabanku benar, yang nomor 3 hihihi
    Oh ya, soal penulis harus membaca buku aku setuju, agar ada asupan untuk otak dan hati agar nantinya dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas dan berisi.

    BalasHapus
  5. Setuju. Karena penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kalau penulis tidak mau membaca, dari mana ia akan dapat kata-kata? :)

    BalasHapus
  6. Kalau suka baca tetapi nggak suka nulis sih ya nggak masalah. Jadi aneh kalau suka nulis, tapi nggak suka baca. Loh gimana mau kasih referensi dan wawasannya kalau nggak suka baca? Kayanya hal yang mustahil kalau penulis tapi nggak suka baca dan skill yang mutlak juga sih yang harus dimiliki penulis, hehe.

    BalasHapus
  7. Akuu nihhh, suka banget baca buku dan kebetulan suka nulis juga. Tapi bayangin kalo orang suka nulis tapi ngga baca buku. Padahal dari baca kita bisa nemuin banyak referensi. Bisa mengayakan kosakata juga kan. Sekalian riset juga.

    BalasHapus
  8. Dengan membaca buku, tentu saja wawasan kita akan meningkat sehingga akan mempermudah kita dalam membuat tulisan yang bagus

    BalasHapus
  9. Iya betul kak, soalnya asupan seorang penulis ya dari membaca, kalau engga tuh pasti blocking dan bingung apa yang mau ditulis. Wawasan untuk menulis juga didapat dari membaca.

    BalasHapus
  10. betul sekali, kalau seornag penulis itu harus suka membaca. Pernah dengar kan ya istilah writers block. Saya rasa karena memang minim membaca, sehingga tidak memiiliki pandangan untuk menulis apa dan memilii contoh cara menulis yang baik itu seperti apa. Maka untuk semakin menambah kuat tulisan kita, sebaiknya banyak membaca. Mulai dari buku yang kita sukai. terkadang satu kalimat dalam buku bisa menjadi sebuah ide dalam tulisan kita.

    BalasHapus
  11. Nah, nah...gimana bisa nulis ya Kak, membaca aja nggak pernah. Dengan membaca itulah, kamu mendapatkan referensi apa yang ingin kamu tulis. Ini cocok banget pesen buat mereka yang kepingin menulis tapi nggak mau membaca.

    BalasHapus

Mohon maaf, komentar dengan link hidup akan saya hapus. Thanks.