Hijab for Sisters

25 Kata Motivasi untuk Poster Ayo Membaca Buku

Kata-kata motivasi ayo membaca buku

Kenapa seseorang tidak suka membaca buku? Salah satunya adalah mindset yang salah.

Sudah lulus sekolah dianggap tidak perlu lagi membaca. Sudah menikah, tidak perlu lagi membaca. Sudah jadi ibu rumah tangga yang repot mengurus rumah dan anak-anak, untuk apa lagi membaca.

Selain mindset, tidak suka membaca juga bisa terjadi karena tidak bisa membaca alias buta huruf.

Memangnya, masih ada yang buta huruf di Indonesia?

Langsung saja Ada Resensi kasih jawabannya nih, biar tidak penasaran. Jawabannya adalah ADA.


Murid SMP Tidak Bisa Baca

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) RI, pada tahun 2023 ada 8,04% rakyat Indonesia berusia 45 tahun ke atas yang tidak bisa membaca. Untuk rentang usia 15-44 tahun ada sebanyak 0,47%.

Untuk usia di bawah 15 tahun, ada 3,47% yang masih buta huruf. Sayangnya di data itu tidak disebutkan dari usia berapa. Namun, mengingat masa masa pendidikan dasar (SD-SMP), kemungkinan dari rentang usia 7-15 tahun.

Tahun 2023 lalu viral sebuah video tentang murid SMP yang masih belum bisa membaca. Video tersebut kembali viral pada awal Agustus 2024.

Bukan hanya satu dua anak yang tak bisa membaca dan menulis, tetapi 29 anak. Rinciannya, sebanyak 11 orang di kelas 7, 16 orang di kelas 8, dan 2 orang sudah duduk di kelas 9.

Miris? Speechless?

Kalau tidak bisa membaca dan menulis, kok bisa terus naik kelas ketika SD, bahkan bisa lulus SD?

Paling gampang sih menyalahkan guru di SD-nya. Eh, tapi itu ada yang sudah kelas 9 tapi belum bisa baca juga. Lah, berarti guru SMP-nya juga punya andil, dong.

Penyebab Tidak Bisa Membaca

Anak SMP tidak bisa membaca
Membaca bersama dalam kelompok kecil.

Murid kelas 1 SD belum bisa membaca tentu masih bisa dimaklumi, walaupun itu berarti harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan dari teman-teman sekelasnya.

Lalu, bagaimana mungkin bisa lulus SD (bahkan sampai duduk di kelas 9 SMP) tapi masih belum bisa membaca?

Berikut ini beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya.

1. Kurikulum Merdeka

Dalam Kurikulum Merdeka yang berlaku sekarang, tidak ada yang namanya tinggal kelas atau tidak lulus.

Pemerhati pendidikan, Doni Koesuma, seperti dikutip dari kompas.com menyebutkan bahwa kebijakan Kurikulum Merdeka tersebut membuat anak tidak memiliki motivasi untuk belajar karena toh bisa selalu naik kelas.

2. Pandemi Covid-19

Mengutip dari detik.com, Dian Eka Purnawati dari Dewan Guru dan Koordinator Gerakan Literasi Sekolah di Pangandaran, menduga penyebab 29 anak SMP di Pangandaran ini belum bisa membaca adalah pandemi Covid-19.

Kita semua pasti masih ingat ya, ketika pandemi Covid-19 kemarin pembelajaran dilakukan secara daring. Namun, tidak semua anak memiliki fasilitas memadai untuk bisa mengikuti kelas online.

Akan tetapi, pandemi Covid-19 berlangsung “hanya” sekitar tiga tahun, sejak Maret 2020 hingga 2023, bukan selama enam tahun.

Bahkan, pada pertengahan 2022 pun sudah banyak sekolah yang mulai beraktivitas seperti sebelum pandemi, meski dengan protokol kesehatan.

3. Orangtua

Orangtua juga memiliki andil sehingga anaknya belum bisa membaca meskipun sudah SMP.

Dian Eka Purnama menduga orangtua terlalu sibuk, kurang memberikan perhatian, tidak menstimulasi anak, serta tidak membimbing anak untuk belajar secara mandiri.

4. Guru

Tidak bisa dimungkiri, guru juga punya andil besar dalam hal ini, terutama guru SD. Meskipun tidak ada tinggal kelas, semestinya guru tahu jika ada anak didik di kelasnya yang belum bisa membaca.

Anak-anak tersebut perlu mendapatkan perhatian dan bimbingan khusus agar bisa membaca.

5. Disleksia

Ketidakmampuan anak dalam membaca dan menulis bisa juga disebabkan oleh disleksia.


Poster Ayo Membaca Buku

Poster ayo membaca buku
Poster ayo membaca buku.

Bisa membaca merupakan kemampuan dasar untuk bisa mempelajari berbagai ilmu. Kemampuan membaca tersebut perlu dikembangkan agar menjadi senang dan butuh membaca.

Untuk mengampanyekan kesenangan membaca ini,kita bisa membuat poster berisi kata-kata yang memotivasi orang untuk membaca buku.

Berikut ini kata-kata motivasi untuk digunakan di poster ayo membaca buku.

  1. Membaca buku yang baik adalah investasi untuk masa depan.
  2. Yuk, melihat dunia dengan membaca.
  3. Membaca buku satu lembar sehari lebih baik daripada membaca satu buku dalam 10 tahun.
  4. Buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya.
  5. Membaca membuat kita bisa melihat banyak hal dari berbagai sudut pandang.
  6. Dengan membaca buku kita dapat berpetualang ke berbagai tempat dan waktu.
  7. Membaca membuat hidup lebih bermakna.
  8. Dalam buku tersimpan banyak kebijaksanaan.
  9. Orang bijak suka baca buku.
  10. Banyak baca, banyak ilmu.
  11. Pengetahuan adalah kekuatan dan buku adalah sumbernya.
  12. Buku adalah sahabat setia dalam suka duka.
  13. Baca buku itu keren!
  14. Membaca buku, menjelajahi imajinasi tanpa batas.
  15. Ada kejutan di setiap halaman buku.
  16. Buku adalah sahabat yang tidak pernah kepo dan julid.
  17. Membaca buku adalah perjalanan mengenal diri sendiri.
  18. Buku yang kamu baca adalah cerminan dirimu.
  19. Butuh healing? Yuk, baca buku.
  20. Membaca adalah seni melihat dunia melalui kata-kata.
  21. Buku membawa kita terbang menembus batas
  22. Belajar seumur hidup dengan membaca.
  23. Ayo membaca buku dan melihat dunia!
  24. Membaca itu menyenangkan.
  25. Buku adalah sumber inspirasi.

Selain kata-kata motivasi di atas, Teman-teman juga bisa mengunjungi artikel Ada Resensi tentang Quotes Membaca Buku yang Bikin Bersemangat.

Penutup

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab tidak suka membaca buku. Namun, yang paling urgen untuk ditangani adalah jika belum bisa membaca.

Membaca adalah jalan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dalam agama Islam, berilmu dan beriman bahkan mendapatkan penghargaan yang tinggi, yaitu diangkat derajatnya oleh Allah.

Dalam tulisan selanjutnya, Ada Resensi akan mengajak Teman-teman mengenal beberapa tokoh Islam yang gemar membaca buku. Pastikan untuk membacanya ya, agar semakin bersemangat.


Referensi

  • BPS RI. https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTAyIzI=/angka-buta-aksara-menurut-provinsi-dan-kelompok-umur--persen-.html
  • Detik.com https://www.detik.com/jabar/berita/d-6858206/miris-banyak-siswa-smp-di-pangandaran-tak-bisa-menulis-membaca
  • Kompas.com https://www.kompas.com/edu/read/2024/04/02/152936471/sistem-tidak-ada-siswa-tinggal-kelas-di-kurikulum-merdeka-dinilai-turunkan

10 komentar

  1. Terima kasih sudah singgah dan membaca.

    BalasHapus
  2. miris sekali yaa potret pendidikan kaya gitu tuh, masa iya setingkat SMP belum bisa baca buku, lumayan mengagetkan sih yaa, semoga kelak sistem pendidikan tanah air semakin membaik

    BalasHapus
  3. Miris sekali, ada anak SMP yangb belum bisa membaca. Padahal membaca itu jadi modal utama, selain menulis. Jadi harusnya sejak usia SD sudha bisa membaca, dna bagusnya kelas 2 sudah lancar membaca.
    Jadi saya kurang setuju juga dengan kurikulum merdeka. Semua anak naik kelas atau lulus. Membuat mereka jadi tidak ada motivasi.

    BalasHapus
  4. buku itu jendela dunia
    Kasihan banget anak/orang Indonesia yang gak bisa baca buku ya?
    Karena mereka jadi gak bisa lihat dunia, wawasannya sempit, kayak anak dalam tempurung
    Gak heran banyak Orang Indonesia jadi pemegang gadget yang buruk
    Cuma baca judul, bahkan cuma lihat gambarnya, langsung deh komentar

    BalasHapus
  5. Sejak kecil saat masih 1 tahun, anakku diajari untuk bermain sambil memilih huruf warna warni dari balok. Karena sering dan terbiasa menyebutkan huruf jadi hapal. Umur 3 tahun keduanya bisa baca koran. 😁

    BalasHapus
  6. Miris juga ya mengetahui ada anak SMP yang belum bisa baca. Tapi, emang sih Ndak banyak anak yang suka membaca. Bahkan buku pelajarannya saja kadang Ndak dibaca. Apalagi yang sudah akrab banget sama gadget

    BalasHapus
  7. Iya aku juga kaget pas lihat video anak SMP Itu gak bisa baca , mungkin kalau tinggat SD wajar ya..Mesti banget sih peran orang tua , guru plus lingkungan utk memberi support minat baca ya

    BalasHapus
  8. Mungkin untuk standar kelulusan sekolah harus lebih ketat ya, salah satunya "Bisa Membaca". Sehingga ketika naik jenjang pendidikan memang sudah bisa baca beneran

    BalasHapus
  9. Membaca buku ini penting banget kak, selengkap apapun gadget nggak bisa menghilangkan fungsi dari buku menurutku ya kak

    BalasHapus
  10. Setuju kak, ada banyak faktor sih yang bisa melatarbelakangi seseorang belum bisa membaca. Mulai dari lingkungan, kurikulum belajar, peran orang tua, guru, dan bisa aja diseleksia

    BalasHapus

Mohon maaf, komentar dengan link hidup akan saya hapus. Thanks.