Usia balita adalah masa ketika anak sedang lucu-lucunya. Pada usia ini umumnya anak sudah bisa berbicara, berjalan, berlari, bahkan ada yang sudah bisa membaca buku.
Ingat kan ada kalimat iklan “Anaknya mulai aktif ya, Bun?” yang sempat populer? Nah, begitulah si anak balita.
Mereka seperti tak pernah kehabisan energi untuk mencoba bermacam-macam hal. Begitu banyak pertanyaan terlontar dari anak balita. Mereka merasa penasaran dan ingin tahu tentang banyak hal.
Pada masa-masa ini, jangan sia-siakan kesempatan untuk membaca buku bersama balita. Tidak hanya menumbuhkan kecintaan membaca sejak dini, tetapi juga membantunya menemukan jawaban dari pertanyaannya.
Kenapa Harus Membacakan Buku pada Anak
Membacakan buku pada anak merupakan momen istimewa bagi seorang anak. Ketika ayah atau ibu membacakan buku untuknya, berarti mereka menyediakan waktu khusus dan mecurahkan perhatian hanya pada si kecil.Mempererat bonding antara orang tua dan anak merupakan salah satu alasan kenapa harus membacakan buku pada anak, termasuk yang masih berusia balita.
Hanya saja perlu diingat nih, usahakanlah hadir sepenuh hati, segenap jiwa raga, ketika sedang membacakan buku untuk balita. Bawa pula cinta dan kasih sayang. Bukan hanya raga yang hadir, tetapi pikiran mengembara ke tempat lain.
Membaca Buku bersama Balita
Ada Resensi tidak bosan-bosannya, nih, mengingatkan bahwa membacakan buku untuk anak bukanlah untuk mengajar anak agar bisa membaca.Fokus saja membacakan buku yang sedang dipegang. Bukan meminta anak mengulang kata-kata yang kita ucapkan. Bukan pula sibuk meminta anak menunjukkan mana huruf A, mana huruf M, dan seteruskan.
Bacakan saja. Lama-kelamaan anak akan terbiasa dengan rangkaian huruf di dalam buku. Ada yang bisa membaca dengan sendirinya, ada juga yang antusias meminta diajari membaca. Antusiasme yang datang dengan sendirinya akan membuatnya lebih cepat bisa membaca.
Berikut ini tips membaca buku bersama balita yang perlu orang tua ketahui.
1. Sesuaikan buku dengan usia anak
Rutinkan membaca buku untuk balita. |
Ada banyak buku untuk anak balita yang bisa kita pilih, baik dari jenis bahan maupun isinya.
Dari jenis bahan, ada paper book (kertas seperti umumnya buku), soft book (cloth book), board book, pop up book, puzzle book, cube book, dan sebagainya.
Dari segi isi pun buku balita bermacam-macam. Misalnya nih, ada yang berupa buku cerita bergambar (pictorial book), buku aktivitas (mewarnai, menyambung titik-titik, mencari benda tersembunyi, menempel, dll), ada pula yang berupa concept book (mengenal huruf, bentuk, warna, perasaan).
2. Sesuaikan dengan minat
Anak balita sering sudah memiliki ketertarikan pada budang tertentu. Misalnya tertarik pada bunga, kucing, serangga, musik, atau mobil. Membaca buku yang sesuai dengan minat anak akan membuat anak merasa lebih antusias.Jika si kecil belum memiliki ketertarikan tertentu, sediakanlah beragam buku untuk dibaca. Seperti yang dilakukan oleh orang tua Nala, balita yang hafal anatomi tubuh manusia, tabel periodik, dan molekul-molekul kimia.
Awalnya mereka membacakan bermacam-macam jenis buku untuk Nala. Namun, ternyata si kecil tertarik pada buku anatomi.
3. Biarkan anak memilih
Izinkan si kecil memilih buku yang akan dibaca. Mungkin ada buku tertentu yang sangat ia sukai.Membiarkan anak memilih bukunya sendiri juga akan membuatnya belajar mengambil keputusan, sekaligus merasa dihargai oleh orang tua.
4. Variasi buku
Sediakan buku yang bervariasi di rumah. Tidak hanya buku dongeng, misalnya, tetapi juga buku nonfiksi yang dikemas khusus untuk anak-anak.5. Baca sebelum membacakan
Sebelum membaca buku bersama anak, sangat dianjurkan agar orang tua membaca dahulu buku tersebut.Tujuannya agar bisa menyaring jika ada muatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Misalnya nih, beberapa waktu lalu heboh buku anak terbitan luar negeri yang bermuatan LGBT.
6. Bacakan dari judul
Buku bacaan untuk anam muslim. |
Ketika membaca buku bersama anak, jangan langsung membaca isi buku. Mulailah dari bagian sampulnya. Bacakan judul bukunya, nama penulis, nama ilustrator, serta penerbitnya.
Tujuannya agar anak tahu buku apa yang sedang dibaca dan siapa orang-orang yang membuat buku tersebut. Ini juga sekaligus mengajarkan anak agar menghargai hasil karya orang lain.
7. Intonasi, artikulasi, dan ekspresi
Bacakanlah buku dengan artikulasi yang jelas. Jangan membaca seperti sedang berkumur-kumur. “Hujan turun” jangan dibaca sebagai “hujyan cuyun”.Mainkan pula intonasi suara dan ekspresi wajah ketika membaca buku. Jangan datar seperti permukaan cermin, jangan pula kaku seperti kanebo kering.
8. Interaksi
Membaca buku bersama balita dapat dimanfaatkan untuk menjalin interaksi yang menyenangkan. Sesekali tanyakan sesuatu padanya terkait cerita.Apabila si kecil menyela cerita dengan pertanyaan, sikapilah dengan bijak. Jawablah pertanyaannya, lalu ajaklah untuk kembali membaca buku.
9. Membaca berulang
Tidak seperti orang dewasa yang kadang cukup satu kali saja membaca sebuah buku, anak balita bisa meminta agar satu buku dibacakan lagi dan lagi.Mungkin karena ceritanya lucu hingga selalu membuatnya tertawa tergelak-gelak. Mungkin karena terkesan dengan tokohnya yang hebat. Mungkin karena menurutnya kita paling keren ketika membaca buku yang satu itu.
10. Lakukan setiap hari
Lakukanlah kegiatan membaca buku bersama balita ini sebagai agenda rutin harian. Misalnya pada malam hari sebelum tidur.Ada banyak manfaat membaca buku sebelum tidur yang sayang sekali jika dilewatkan.
11. Suasana yang menyenangkan
Ciptakanlah suasana yang menyenangkan ketika membaca buku bersama anak balita. Ruangan yang bersih, tidak gerah, dan tidak terganggu oleh televisi atau gawai.Membacalah dengan tenang dan tidak terburu-buru. Lupakan sejenak keruwetan hidup di luar sana. Fokuskan hanya pada saat ini, saat membaca bersama si kecil kesayangan.
12. Sabar
Membaca buku bersama balita membutuhkan kesabaran. Sabar membaca buku yang itu-itu melulu. Sabar menghadapi interupsi si kecil. Sabar mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya.Sabar jika si kecil tiba-tiba bosan lalu memutuskan ingin jungkir balik atau berlarian di dalam rumah. Bersabarlah.
Penutup
Membaca buku sebagai aktivitas yang menyenangkan. |
Membaca buku bersama balita merupakan salah satu cara untuk memperkuat bonding antara orang tua dan anak.
Bonusnya, kelak ia akan tumbuh menjadi anak yang senang membaca. Tentu senang kan jika anak gemar membaca buku?
Bagaimana jika anak sudah masuk usia sekolah tetapi tidak suka membaca?
Yang pertama harus kita lakukan adalah mencari tahu penyebabnya. Langsung saja ke artikel Penyebab Tidak Suka Membaca Buku, ya.
Terima kasih sudah membaca.
BalasHapusMemang harus dari sejak dini ya si kecil dididik mengenal buku. Apalagi kan variasi buku anak juga beragam. Sehingga bikin gak bosan dan bisa lepas dari gadget juga ya kak
BalasHapusini terasa hingga saat ini, aku menerapkan membaca buku cerita dengan intonasi yang membuatnya menarik sejak bayi, bonding anakku jadi lebih kuat
BalasHapusMembaca buku bersama balita adalah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Selain menstimulasi perkembangan otak dan bahasa anak, membaca buku juga dapat memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.
BalasHapusDulu waktu saya operasi amandel, pesan pertama yang saya minta adalah dibacakan buku, entah kenapa waktu itu aku minta begitu, setelah dewasa gini baru mikir ternyata dibacain buku itu bikin jiwa tenang, nyaman berada di sisi ayah atau ibu, bahkan berasa didekap dengan kenyamanan dengan suara mereka ya c lembut, ahh jadi kangen
BalasHapusIyaps setuju dengan poin2nya. Dengan membaca cerita secara signifikan selain dapat membantu perkembangan otak dan mendorong ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak juga membuat rasa nyaman bagi sikecil
BalasHapusBanyak juga nih tipsnyaaa, aku harus catet kalau punya anak nanti aku mau menerapkan beberapa tips ini suatu saat nanti!
BalasHapusMembacakan buku cerita untuk anak balita sebenarnya menyenangkan tapi ya itu kita diusahakan harus sabar banget apalagi klo interaktif banget si sabarnya ya harus plus plus🤩🤩
BalasHapusBalita memang masa keemasan ya. Mereka seperti kertas putih yang bisa kita coret dengan warna apa pun. Warna ini jugalah yang nanti akan membentuk mereka. Memberikan pembiasaan baik tentunya akan memberikan nilai bagi hidup mereka. Termasuk salah satunya adalah mengenalkan bacaan, buku, dan menghadirkannya sebagai pembiasaan. Membacakan buku dengan cara yang tepat dan dimengerti oleh mereka akan menghasilkan ilmu yang bermakna untuk seusianya.
BalasHapusAku sudah membiasakan membaca bareng anak sejak mereka masih balita. Kalau pas mau tidur, yang kebagian bacain buku ke anak itu bapaknya. Dan aku ngerasain banget manfaatnya. Kosakata anak itu jadi makin banyak dan mereka jadi lebih kritis.
BalasHapusPonakan daku suka sama robot-robotan macam ultraman. Berarti buku² yang dibaca seputar itu ya hehe, biar dapat menarik minat baca dia dulu ya baru bisa mencoba ke bacaan yang lain x ya
BalasHapusSalah satu yang saya sesali dalam mendampingi anak-anak saya adalah gak cukup membacakan buku untuk anak-anak saya
BalasHapusTerlebih karena justru saya cukup mendampingi adik-adik saya dalam membacakan buku
konsepnya ini lebih ke membaca nyaring ya mbak. bacakan buku dengan konsisten, dengan memperhatikan artikulasi dan intonasi agar anak semakin antusias. Minimal, sebagai stimulasi otak anak dan bisa lebih fokus buat persiapan sekolah
BalasHapusAnak balita ini memang fokusnya bukan pada kisahnya yaa..
BalasHapusTapi sama gimmick yang dilakukan sang story teller, tentu menambah menarik.
Kadang yang bikin gemecc tuh kalo balita balita ini mulai meraup buku yang dipegang. Memang jadi ada baiknya memilih buku yang tidak berbahan kertas atau kalau pun kertas yang tebal sehingga lebih awet.
Untuk "membaca cerita bersama anak" judulnya sih satu : ortunya harus juga pecinta baca buku!
BalasHapusjadi keduanya akan menikmati baca buku bareng ini. itu terjadi di keluarga aku mbak, suamiku kurang suka baca sementara aku suka banget jadi Alhamdulillah anak anak senang baca buku bareng