Hijab for Sisters

6 Tips Hemat Membaca Buku, Perlu Dicoba Nih

Tips hemat membaca buku

Harga buku yang mahal sering dituding menjadi penyebab rendahnya minat membaca buku orang Indonesia. Bener gitu nggak, sih?

Tidak bisa dimungkiri, harga buku memang sering bikin elus dompet. Sepuluh tahun lalu, masih banyak novel gresss ori baru terbit yang harganya di kisaran 30rb – 40rb. Sekarang sudah dua kali lipatnya. Begitu juga dengan buku anak-anak dan buku-buku nonfiksi.

Namun, harga buku bukan satu-satunya penyebab. Masih banyak faktor lain yang menjadi penyebab, misalnya penggunaan ponsel dengan akses internet, acara televisi, dan lingkungan yang tidak mendukung.


Kenapa Harga Buku Mahal?

Kita intip dikit yuk, apa yang menyebabkan harga buku menjadi mahal supaya nggak langsung menyalahkan toko buku atau penerbit, apalagi penulisnya.

Misalnya harga buku Rp 100.000, nih. Dalam nominal itu, 40%-50% adalah untuk toko buku. Mereka butuh biaya buat operasional toko, gaji karyawan, dll.

Kemudian ada lagi biaya produksi, biaya distribusi dari penerbit ke toko-toko buku, gaji pegawai penerbitan, biaya marketing, honor pekerja lepas (ilustrator, editor, penerjemah), pajak, dan royalti penulis (besar royalti umumnya 10% dipotong PPh sebesar 6% atau 15%).

Cara Hemat Membaca Buku

Sudah dapat gambaran ya kenapa harga buku mahal. Namun, jangan pernah jadikan membeli buku bajakan (buku kw, non ori) sebagai solusi, ya. Duh, itu sama saja dengan menzalimi penulis dan semua yang terlibat dalam proses pembuatan buku tersebut. Hati-hati, lho. Doa orang terzalimi itu makbul.

Tapi tenang, ada cara untuk tetap membaca buku tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Berikut ini tips hemat membaca buku yang bisa kita terapkan:

1. Membaca di toko buku

Cara hemat membaca buku
Membaca buku di toko.

Di toko buku biasanya buku yang sudah tidak disegel alias sudah dibuka plastiknya. Biasanya itu dilakukan oleh pihak toko agar calon pembeli dapat melihat-lihat isi buku sebelum memutuskan untuk pembeli.

Nah, ini bisa kita manfaatkan untuk membaca buku. Tantangannya adalah kaki mesti kuat untuk berdiri. Hehe... Kalau tempatnya cukup lapang dan toko buku tidak sedang ramai, bisa juga duduk di lantai.

Tapi perlu dicatat nih, jangan membuka buku-buku yang masih disegel, ya, apalagi kalau memang tidak berniat membeli.

Bagaimanapun toko buku memajang buku-buku untuk dijual. Sementara itu, pembeli buku di toko biasanya cuma mau buku yang masih mulus dan tersegel rapat.

2. Bertukar buku dengan teman

Punya teman yang juga suka membaca buku adalah anugerah. Kita bisa bertukar buku dengannya. Semakin luas circle yang hobi membaca, semakin besar peluang untuk bertukar buku.

Uniknya, sekarang bertukar buku untuk dibaca ini bisa dilakukan dengan kenalan baru secara daring. Ada Resensi pernah melihat informasinya di Instagram. Coba, deh, cari dengan mengetikkan kata kunci “tukar buku”.

3. Meminjam buku teman

Membaca buku secara hemat juga bisa kita lakukan dengan cara meminjam buku pada teman. Cumaaa, nggak semua teman mau meminjamkan buku.

Ups! Jangan salahkan mereka yang tak mau meminjamkan buku, ya. Penyakit mental kebanyakan kita adalah hobi meminjam buku tapi tidak mengembalikan, bahkan tak jarang bukunya malah hilang.

Bisa jadi teman kita itu sudah sering terpaksa merelakan bukunya yang dipinjam itu tak dikembalikan. Atau jangan-jangan ... yang tidak amanah dalam meminjam itu adalah ... kita sendiri?

4. Menyewa buku

Mesti diakui, sekarang ini rental buku atau taman baca sudah semakin langka, tergerus oleh zaman. Namun, langka bukan berarti tidak ada. 

Di Bandung, misalnya ada taman baca legendaris yang sudah eksis sejak tahun 1967. Namanya TB Hendra. Di sini ada lebih dari 75.000 buku yang bisa kita sewa.

Masuk ke sana rasanya seperti masuk ke lorong waktu karena bisa menemukan buku-buku bacaan masa kecil dulu.

5. Manfaatkan perpustakaan

Semua orang yang suka membaca buku harus mengenal perpustakaan. Di sana kita bisa membaca buku sepuas hati. Tak heran jika perpustakaan menjadi salah satu tempat asyik untuk membaca buku.

Untuk puas membaca buku secara hemat, ada dua macam perpustakaan yang bisa kita manfaatkan.

Pertama, perpustakaan yang mengoleksi buku-buku dalam bentuk tercetak. Perpustakaan ini ada di setiap kota. Hanya sajaaa memang, jumlah dan ragam koleksi buku antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya berbeda.

Ada perpustakaan yang buku-bukunya wuiiih .... bikin pengunjung serasa terdampar di surga pencinta buku. Namun, ada pula perpustakaan yang koleksi bukunya bikin keinginan membaca malah meredup.

Btw, artis Tasya Kamila termasuk salah satu orang yang betah membaca buku di perpustakaan, lho.

Kedua, perpustakaan digital. Perpustakaan jenis ini bisa diakses secara daring dari mana saja. Beragam e-book dapat kita temukan di perpustakaan digital ini.

Teman-teman bisa mengecek di artikel Platform Membaca Buku Digital untuk menemukan perpustakaan yang paling cocok.

6. Manfaatkan book cafe

Tren membaca buku di library cafe
Book cafe (library cafe), tren yang membahagiakan pencinta buku.

Yang ini perlu modal dikit, nih, minimal untuk membeli segelas minuman. Sebagai imbal baliknya, kita bisa puas membaca buku yang ada di book cafe.

Book cafe atau library cafe ini sedang tren dan bermunculan di berbagai kota. Misalnya nih, di Bandung ada Cokotetra, Kineruku, dan Nimna. Di Surabaya ada Libreria Eatery, The Library Coffee & Pastries, dan Space K.

Di kotamu ada book cafe apa, nih?

Selalu Ada Cara untuk Membaca

Kalau ada kemauan untuk membaca buku, jalannya pasti bakal ada aja. Salah satunya adalah menemukan cara hemat membaca buku.

Semesta pun seakan membukakan jalan untuk kita menemukan buku-buku yang kita incar, seperti buku-buku hobi.

Teman-teman suka membaca buku hobi atau tidak, nih? Membaca buku hobi bisa mendatangkan banyak inspirasi, lho. Semua itu Ada Resensi bahas di artikel Inspirasi dari Membaca Buku Hobi. Yuk, temukan inspirasimu!

10 komentar

  1. Saya malah melihatnya minat baca masyarakat menurun jadinya banyak toko buku tutup. Aduh gimana ya, apalagi sebenarnya kita ini masih banget harus banyak baca buku tapi industri buku bakalan lesu kalo ga ada yang beli. Pusing juga ya.

    BalasHapus
  2. Saya nggak pernah lagi beli buku, karena di perpusda Jatim, Surabaya, buanyaaaakkkk banget buku-buku baru dan bagus di sana, mana pinjemnya sekali pinjem boleh 3, selama 2 mingguan pulak.
    Cuman masih sesekali beli buku buat anak-anak sih. Karena mereka suka baca juga, tapi jarang ada waktu ke perpus.
    Trus kalau lagi malas ke perpus, saya cari di ipusnas.
    Alhamdulillah sih sekarang tuh udah banyak banget pilihan membaca.
    Oh ya, ada lagi sih, masih beli buku buat support teman :)

    BalasHapus
  3. Dulu saya sangat suka ngoleksi buku buat dibaca, sampai akhirnya lemari full sama beberapa buku, entah kenapa sekarang mulai menurun padahal bener banget dengan baca buku banyak inspirasi yang kita dapat

    BalasHapus
  4. Kadangkala, buku yang membuat candu itu bikin gak bisa berenti baca.
    Either lanjuutt baca sampai selesai di tempat-tempat yang teteh sebutin di atas, tentu opsinya adalah membeli, agar bisa dibaca berkali-kali.

    Aku biasa ndeprok di tokbuk juga si..
    Dan ada toko buku di Bandung yang dengan sangat murah hatinya kalau kita bilang "Ingin beli buku' sedangkan ia gak punya contoh buku tersegel, passttii dibukain buku barunya deh..

    Aku saluutt banget.
    ((meskipun kadaaang.. kita gak jadi beli karena jauh dari ekspektasi, tapi pihak tokbuknya maklum banget))

    Dan karena pelayanannya yang se-totalitas ituu..aku jadi gak bisa pindah ke tokbuk lain.

    BalasHapus
  5. dari semua pilihan, saya kok lebih nyaman ke perpustakaan (online maupun offline) karena gak jadi hutang budi hehehe
    Walau kalo punya duit, saya mending beli buku deh. Gak ada beban ketika lecek, ketumpahan kopi dll :D

    BalasHapus
  6. Kalo bacanya di toko buku gak nyaman kak, karena kan ada petugasnya yang suka bolak balik 😁.
    Paling asik sih bacanya di perpustakaan, terlebih kalo perpusnya ada wifi, makin betah dha hihi

    BalasHapus
  7. Bener sih, harga buku itu cukup menguras dompet hehe, tapi wajar dong isinya karya dan ilmu yang bermanfaat harusnya dihargai pantas. Dan untuk meminimalisir harga, biasanya kami cari buku di moment sale besar-besaran, asik kan jadi bisa borong

    BalasHapus
  8. Wah, bahkan membaca buku juga ada tips hematnya ya
    Aku sekarang sukanya baca buku di cafe book

    BalasHapus
  9. Sejujurnya aku ga kuat untuk berdiri lama ketika di toko buku. kadang disediakan tempat duduk terbatas, akhirnya aku mending duduk deh. Suamiku yang suka banget milih buku di toko buku

    BalasHapus
  10. Kalo diperpus aku bisa betah berlama2 membaca, cuma gak tahu kenapa kalo pas baca buku di toko buku jadi gak fokus hehe, distraksinya banyak banget....ada solusinya kak? makasih.

    BalasHapus

Mohon maaf, komentar dengan link hidup akan saya hapus. Thanks.