Banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan orang tua bersama anak mereka, termasuk yang masuk bayi. Salah satunya adalah membaca buku.
Membacakan buku untuk bayi bisa dibilang merupakan kegiatan yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan banyak biaya. Yang terpenting, orang tua mau meluangkan waktu untuk melakukannya.
Buku seperti apa yang sebaiknya dibacakan untuk bayi? Nah, dalam artikel kali ini Ada Resensi akan memberikan tips membaca buku untuk bayi.
Faktor Penghambat
Belum semua orang tua bisa membaca buku untuk bayi. Penyebabnya mungkin saja karena faktor-faktor berikut.1. Khawatir bukunya robek
Salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah bayi merebut dan merobek buku yang sedang dibacakan untuknya. Kalaupun nggak merobek, ya meremas-remas lembar-lembar buku sampai kusut.Merobek dan meremas-remas kertas merupakan salah satu cara bayi mengembangkan kemampuan motoriknya. Biasanya pada usia sekitar 1 tahun.
Untuk mengatasinya, bisa dengan menyediakan kertas lain yang boleh dirobek-robek atau menggunakan buku khusus untuk bayi, seperti soft book, sound book, dan texture book.
2. Bingung memilih buku
Bisakah Anda membacakan buku apa pun untuk bayi?Sebenarnya bisa saja, sih. Tidak ada yang melarang orangtua membacakan buku kimia, rekayasa genetika, atau buku manajemen keuangan.
Namun, alangkah baiknya jika orang tua membacakan buku yang sesuai dengan usia dan tahap tumbuh kembang anak.
Misalnya buku-buku dengan ilustrasi berwarna kontras untuk menstimulasi indra penglihatannya.
Harga buku-buku seperti itu biasanya memang lebih mahal daripada buku bergambar (pictorial book) biasa. Tak heran kalau setiap kali Gramedia menggelar event buku murah (Buka Gudang, Semesta Buku, dll), buku bayi selalu menjadi buruan.
3. Belum paham manfaatnya
Tak sedikit orang tua menganggap membacakan buku untuk bayi adalah sia-sia belaka. “Kan bayi belum bisa bicara. Mereka juga nggak ngerti apa yang kita bacakan.”Membacakan buku untuk bayi bukanlah hal yang tidak bermanfaat. Bayi memang belum bisa berkata-kata, tetapi indra pendengarannya sudah bisa menangkap kata-kata sejak ia masih berupa janin di dalam kandungan.
Pada usia berapa janin bisa mendengar?
Dalam artikel “Pentingnya Mengajak Bayi Bicara sejak Masih dalam Kandungan” yang dipublikasikan di Alodokter dan ditinjau oleh dr. Merry Dame Cristy Pane, disebutkan bahwa janin sudah bisa mendengar pada usia 18 minggu (4 bulan).
Memperdengarkan musik yang tenang, alunan ayat-ayat suci, atau membacakan buku merupakan stimulus yang bagus untuk perkembangan otak dan saraf janin.
Setelah lahir, stimulus tersebut dapat terus dilakukan, lebih-lebih dalam masa emas tumbuh kembang anak.
Selain menstimulasi perkembangan otak, ada banyak manfaat membaca buku secara nyaring yang baik untuk anak.
4. Kelelahan
Ayah dan ibu mungkin sudah kelelahan karena sepanjang hari harus bekerja mencari nafkah, mengurus rumah, dan mengurus anak-anak. Apalagi jika kakak si bayi adalah balita yang sedang aktif-aktifnya.Lelah bukan karena kerjanya nggak lillah, bukan karena nggak ikhlas. Lelah adalah isyarat bahwa tubuh menuntut haknya untuk beristirahat.
Jadi, ketika merasa lelah istirahatlah sejenak untuk memberikan hak tubuh.
Setelah cukup beristirahat dan tubuh lebih segar, ambillah waktu sekitar 20-30 menit atau menjelang waktu tidur untuk membacakan buku.
Satu satu manfaat membaca buku sebelum tidur adalah untuk menimbulkan perasaan tenang dan bahagia.
Tips Membaca Buku untuk Bayi
Membaca buku bersama bayi. |
Kalau sudah ada kemauan untuk rutin membacakan buku, insya Allah jalannya akan ada.
Berikut ini beberapa tips membacakan buku untuk bayi dari Ada Resensi. Maksudnya, tipsnya yang dari Ada Resensi, bukan bayinya.
1. Jenis buku
Jika memungkinkan, pilihlah jenis buku yang didesain didesain khusus untuk bayi. Misalnya soft book (ada juga yang menyebutnya cloth book).Soft book berbentuk seperti bantal mungil yang empuk. Terbuat dari kain yang lembut di kulit bayi. Kalau kotor, buku ini bisa dicuci.
Yang jelas sih, aman dari kemungkinan dirobek oleh bayi. Diremas-remas pun tak akan merusak buku. Diemut atau digigit pun aman, tetapi pastikan bukunya dalam kondisi bersih ya.
Ada pula texture book yang cocok untuk menstimulasi indra peraba, serta perfume book untuk menstimulasi indra penciuman bayi.
Selain itu, ada pula sound book yang dapat menstimulasi indra pendengaran. Sound book dilengkapi dengan tombol-tombol yang jika dipencet akan mengeluarkan suara atau musik. Seru!
2. Isi buku
Isi buku untuk bayi juga beragam. Ada yang sesimpel pengenalan warna dan bentuk, ada pula yang berisi cerita. Bebas, mau pilih yang mana.Dulu sih Ada Resensi pilih yang berisi cerita bergambar. Karena gambarnya berwarna-warni, secara tidak langsung si bayi juga belajar warna dan bentuk.
3. Cara membaca
Bacalah buku dengan pelafalan yang jelas. Atur pula volume suara agar nyaman didengar oleh bayi.Jika buku yang dibacakan itu berupa buku cerita, variasikan intonasi suara dan ekspresi wajah sesuai dengan cerita. Misalnya:
- brrrmmmm (bunyi mobil)
- meooong (bunyi kucing)
- mbeeek (bunyi kambing)
4. Suasana hati
Bacakanlah buku untuk di kecil dengan perasaan penuh kasih sayang.Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science menyebutkan bahwa bayi dapat mengetahui suasana hati orang tuanya, terutama ibu. Apakah sedang stres, cemas, bahagia, marah, atau perasaan lainnya.
Oleh karena itu, tenangkan dulu suasana hati (mood) ketika akan membacakan buku untuk bayi tercinta.
5. Interaksi
Membacakan buku untuk bayi sebagai quality time. |
Selama membacakan buku, jalinlah interaksi dengan bayi. Ajak bayi mengobrol walaupun sebenarnya ia belum bisa berbicara atau baru bisa bubbling.
Selain itu, biarkan bayi memegang buku yang sedang dibacakan untuknya. Apalagi kalau bukunya berupa texture book, perfume book, atau sound book.
6. Pengulangan
Bayi senang jika sebuah buku dibacakan untuknya berulang-ulang. Jadi, lakukanlah untuknya.Bukan berarti dalam satu hari harus bolak-balik embaca satu buku itu saja. Pengulangannya bisa dilakukan pada hari yang berbeda, kok. Oleh karena itu, cermatlah dalam memilih buku.
Penutup
Tips membaca buku untuk bayi ini bukan untuk mengajar bayi membaca, melainkan lebih untuk menstimulasi tumbuh kembang fisik dan psikisnya. Memanfaatkan golden age sebaik mungkin, serta memperkuat ikatan batin antara anak dan orang tua.Bagaimana jika anak sudah memasuki masa balita dan sedang aktif-aktifnya? Untuk menjawabnya, langsung saja ke artikel Tips Membaca Buku bersama Balita.
Terima kasih sudah membaca.
BalasHapusKalau selalu punya kekhawatiran bukunya takut disobek ya mau kapan lagi kan si baby mulai diperkenalkan dengan buku ya. Padahal memungkinkan di masa itu adalah momennya dia dekat dengan buku
BalasHapusMembaca buku cerita untuk bayi bikin anak tumbuh dan berkembang dengan baik ya karena otaknya terstimulasi dengan baik.
BalasHapusSetuju banget, interaksi orang tua harus dibangun, bisa melalui komunikasi verbal melalui kegiatan membaca, membuat anak bisa meniru, dan memanfaatkan momen ini untuk melatih daya nalar dan motoriknya agar terus berkembang.
HapusSaat anak-anak masih di bawah usia 7tahun, saya rutin membacakan buku untuk mereka sebelum tidur. Temanya dominan dan yang biasanya saya bacakan adalah tentang lingkungan, flora dan fauna serta kebiasaan-kebiasaan baik yang sesuai dengan tuntunan agama. Lembaran bukunya tebal-tebal, ukurannya tidak terlalu besar, dengan gambar-gambar yang sederhana tapi menarik. Ceritanya juga tidak terlalu panjang agar mereka tidak bosan. Alhamdulillah dengan kebiasaan baik ini, anak-anak saya jadi pecinta buku dan senang membaca hingga kini.
BalasHapusJadi saya sangat mendukung setiap orang tua untuk melakukan pembiasaan seperti ini. Karena dengan kegiatan regular seperti ini anak-anak akan mencintai dunia literasi dan ilmu pengetahuan dini.
Jadi inget film Baby's Day Out tentang bayi yang lari dari penculik
BalasHapusDia bisa selamat karena inget buku yang selalu dibaca nanny-nya
Emang cuma fiksi, tapi ada pesan yang bagus
Bahwa apa yang diucapkan secara berulang-ulang akan diingat bayi
Mungkin itu sebab cover dan kertas buku anak itu dibikin hard / tebel2 ya, kak..
BalasHapusBiar susah robeknya, hehee ...
Aku pernah bacain cerita ke anak tapi ngga sesuai sama isi bukunya alias ngarang :D
Betul kak membacakan buku untuk bayi bukanlah hal yang tidak bermanfaat.
BalasHapusBayi memang belum bisa berkata-kata, tetapi indra pendengarannya sudah bisa menangkap kata-kata sejak ia masih janin
Baca ini jadi ingat saat anak anak masih bayi, saya rutin mrmbacakan mereka buku
BalasHapusBahkan sejak dalam kandungan, sesekali saya bacakan mereka buku
Bisanya buku yg ceritanya pendek dan gambarnya colorful klo untuk bayi ya
Kalo buku buat bayi biasanya yang pake kain itu ya teh. Keknya lebih aman ga bakalan sobek. Hehe. Atau yang board book lebih tebel juga dari kertas biasa
BalasHapusZaman sekarang tuh mashaAllaa sekali karena buku bayi atau buku anak-anak dibawah 5 tahun ini ada beragam. DAri mulai activity book, buku bantal, pop-up book, wiih... kalau liat-liat buku anak begini, langsung auto kalap.
BalasHapusSaking happynya.
Tai iya juga sih ya.. anak bayi diceritain tentang rekayasa genetik, eerrgg.. kaya yang akunya juga gak nyampe ke sana siih.. hahaha.. apalagi menejemen keuangan. Kayanya aku terlalu kesulitan bacain buku yang ada angka-angkanya.
Waaa ternyata membacakan buku untuk bayi punya banyak manfaat ya teh. nanti kalau udah nikah dan jadi ibuk, aku mau bacain buku sedari bayi buat anakku ah. Noted banget juga bagian variasikan intonasi suara dan ekspresi wajah sesuai dengan cerita
BalasHapusaku juga lagi suka baca buku nih buat bayiku, cuma memang nunggu moodnya si bayi lagi baik aja sih, kalau enggak malah ditinggal sama dia hahaha
BalasHapusFaktor penghambat yang paling menghambat untuk membacakan bayi buku adalah belum pabam manfaatnya. Sehingga banyak dari kita berpikiran, "ngapain bacain buku ke bayi yang belum tau apa-apa?!" Padahal manfaatnya luar biasa bangeeet.
BalasHapus