Tahun 2023 ini Majalah Bobo genap berusia 50 tahun. Memperingati tahun emasnya, Bobo mengeluarkan Edisi Koleksi Terbatas setebal 100 halaman. Edisi khusus ini dibandrol dengan harga Rp75.000.
Lima puluh tahun bukan usia yang singkat bagi perjalanan media cetak di Indonesia. Dalam 50 tahun banyak sekali majalah, tabloid, dan suratkabar yang sudah berhenti terbit.
Saudara-saudara Bobo di Grup Kompas Gramedia pun banyak yang sudah pamit pergi. Sebut saja empat majalah di antaranya: Hai, Kawanku, Donal Bebek, dan Bobo Junior. Hai dan Kawanku beralih ke versi web.
Namun, Majalah Donal Bebek dan Bobo Junior hanya meninggalkan kenangan.
Dua tahun belakangan ini Majalah Bobo pun mulai terlihat menyedihkan. Tipiiiiisss sekali, hanya 20an halaman. Majalah Bobo setebal 50-60 halaman sudah lama menjadi kenangan.
Edisi Khusus Bobo 50 Tahun disambut gegap gempita oleh para pencinta majalah Bobo. Termasuk (atau terutama?) mereka yang tumbuh besar bersama Bobo dan kini telah menjadi bapak-bapak ibu-ibu.
Preorder Bobo 50 Tahun ini dibuka pada awal Juni 2023 di situs grid.id, official store Gramedia di marketplace seperti Tokopedia dan Shopee, serta para reseller Gramedia.
Tak sedikit yang tebak-tebakan. 50 tahun, 50+ cerita. Setidaknya ada 1 cerpen istimewa dari setiap tahunnya. Cerpen siapa sajakah yang dimuat dalam Edisi Khusus ini?
Sejujurnya, Ada Resensi tak berekspektasi apa-apa untuk Bobo 50 Tahun ini. Percaya aja sama yang mau bikin edisi khusus. Pasti istimewa! Apalagi di peringatan tahun emas.
Namun, isi Bobo Edisi Koleksi 50 Tahun ternyata sama sekali berbeda dengan dugaan para penggemarnya.
Tak ada satu cerpen pun dalam Bobo Edisi 50 Tahun ini. Yes, serius! Tidak ada satu cerpen pun! Namun, parade cerita bergambar dan komik yang dimuat dalam edisi ini membuat Ada Resensi bersorak!
Yeay!
Tak ketinggalan ada pula komik legendaris yang menjadi buruan:
Sayangnya, tidak ada komik Nina yang menjadi sisipan di majalah Bobo jadul (kalau nggak salah tahun 80an hingga 90an awal).
Pada tahun 1980an hingga 1990an, Deni Manusia Ikan, Pak Janggut, dan Nina kemudian terbit terpisah sebagai buku komik.
Komik-komik tersebut menjadi komik jadul paling dicari oleh para kolektor. Harganya pun lumayan. Komik Deni Manusia Ikan dan Pak Janggut bisa mencapai ratusan ribu rupiah per komik aslinya.
Karena susah didapat dan kalaupun ada harganya mahal, maka majalah Bobo lawas yang membuat komik-komik itu pun ikut diburu.
Sedihnya, karena banyak yang memburu komik lawas ini, ada saja pihak-pihak yang mengambil keuntungan ilegal dengan menjual versi digitalnya (hasil scan dari komik aslinya) dalam bentuk pdf.
Dua tahun belakangan ini Majalah Bobo pun mulai terlihat menyedihkan. Tipiiiiisss sekali, hanya 20an halaman. Majalah Bobo setebal 50-60 halaman sudah lama menjadi kenangan.
Edisi Khusus Bobo 50 Tahun disambut gegap gempita oleh para pencinta majalah Bobo. Termasuk (atau terutama?) mereka yang tumbuh besar bersama Bobo dan kini telah menjadi bapak-bapak ibu-ibu.
Preorder Bobo 50 Tahun ini dibuka pada awal Juni 2023 di situs grid.id, official store Gramedia di marketplace seperti Tokopedia dan Shopee, serta para reseller Gramedia.
50+ Cerita Terbaik
Di lini masa media sosial, Ada Resensi sering menangkap antusiasme para pemesan Bobo edisi khusus ini. Lebih-lebih karena di kaver Bobo yang ada di poster Preorder tertera tulisan “50+ Cerita Terbaik Sepanjang Masa”.Tak sedikit yang tebak-tebakan. 50 tahun, 50+ cerita. Setidaknya ada 1 cerpen istimewa dari setiap tahunnya. Cerpen siapa sajakah yang dimuat dalam Edisi Khusus ini?
Sejujurnya, Ada Resensi tak berekspektasi apa-apa untuk Bobo 50 Tahun ini. Percaya aja sama yang mau bikin edisi khusus. Pasti istimewa! Apalagi di peringatan tahun emas.
Namun, isi Bobo Edisi Koleksi 50 Tahun ternyata sama sekali berbeda dengan dugaan para penggemarnya.
Tak ada satu cerpen pun dalam Bobo Edisi 50 Tahun ini. Yes, serius! Tidak ada satu cerpen pun! Namun, parade cerita bergambar dan komik yang dimuat dalam edisi ini membuat Ada Resensi bersorak!
Yeay!
Edisi Penuh Kenangan
- Keluarga Bobo (14 cerita).
- Cerita dari Negeri Dongeng (10 cerita).
- Paman Kikuk, Husin, dan Asta (4 cerita).
- Bona (14 cerita).
- Juwita dan Si Sirik (2 cerita).
Tak ketinggalan ada pula komik legendaris yang menjadi buruan:
- Deni Manusia Ikan (5 cerita, Bobo tahun 1977 dan 1985).
- Pak Janggut (1 cerita).
Sayangnya, tidak ada komik Nina yang menjadi sisipan di majalah Bobo jadul (kalau nggak salah tahun 80an hingga 90an awal).
Pada tahun 1980an hingga 1990an, Deni Manusia Ikan, Pak Janggut, dan Nina kemudian terbit terpisah sebagai buku komik.
Komik-komik tersebut menjadi komik jadul paling dicari oleh para kolektor. Harganya pun lumayan. Komik Deni Manusia Ikan dan Pak Janggut bisa mencapai ratusan ribu rupiah per komik aslinya.
Karena susah didapat dan kalaupun ada harganya mahal, maka majalah Bobo lawas yang membuat komik-komik itu pun ikut diburu.
Sedihnya, karena banyak yang memburu komik lawas ini, ada saja pihak-pihak yang mengambil keuntungan ilegal dengan menjual versi digitalnya (hasil scan dari komik aslinya) dalam bentuk pdf.
Baca Juga: Narnia, Novel Legendaris Karya C.S Lewis
Di dalam majalah Edisi Khusus ini akan kita temukan cerita-cerita yang dimuat di majalah Bobo sejak tahun 1970an.
Namun, persebarannya tidak merata. Terbanyak dari tahun 1970an (16 cerita). Menyusul kemudian tahun 2000-2010 (12 cerita), tahun 1990an (9 cerita), tahun 2011-2020 (7 cerita), dan paling sedikit tahun 1980an (6 cerita).
Cergam Keluarga Bobo, Bona, Cerita dari Negeri Dongeng, serta Juwita dan Si Sirik tahun 1970an hingga 1990an terlihat agak buram.
Menjelajah Waktu bersama Bobo
Di dalam majalah Edisi Khusus ini akan kita temukan cerita-cerita yang dimuat di majalah Bobo sejak tahun 1970an.
Namun, persebarannya tidak merata. Terbanyak dari tahun 1970an (16 cerita). Menyusul kemudian tahun 2000-2010 (12 cerita), tahun 1990an (9 cerita), tahun 2011-2020 (7 cerita), dan paling sedikit tahun 1980an (6 cerita).
Cergam Keluarga Bobo, Bona, Cerita dari Negeri Dongeng, serta Juwita dan Si Sirik tahun 1970an hingga 1990an terlihat agak buram.
Mungkin karena dipindai dari dokumentasi edisi jadul. Mungkin karena memang demikianlah tampilan majalah Bobo zaman baheula.
Kalau cergam tahun 2000an, gambarnya lebih fokus, warnanya pun lebih tegas dan cerah.
Dalam rentang waktu 50 tahun, Bobo memang beberapa kali berganti jenis kertas, tergantung pada kondisi saat itu. Kualitas cetakan pun tentu berbeda antara tahun 1970an dengan sekarang.
Pada kata pengantar Edisi Khusus ini, Bobo pun menyebutkan,
Memahami hal tersebut mungkin bisa menghilangkan rasa kecewa. Bukankah Edisi 50 tahun ini adalah edisi nostalgia?
Dalam rentang waktu 50 tahun, Bobo memang beberapa kali berganti jenis kertas, tergantung pada kondisi saat itu. Kualitas cetakan pun tentu berbeda antara tahun 1970an dengan sekarang.
Pada kata pengantar Edisi Khusus ini, Bobo pun menyebutkan,
“Untuk pembaca masa kini, semoga cergam-cergam lama dengan warna kertas yang kini sudah terlihat agak kekuningan itu juga menarik untukmu. Semoga bisa menjadi bahan obrolan hangat dengan opa omamu, orangtuamu, atau dengan om dan tantemu.”
Memahami hal tersebut mungkin bisa menghilangkan rasa kecewa. Bukankah Edisi 50 tahun ini adalah edisi nostalgia?
Baca Juga: Taman Baca Legendaris di Bandung
Selain itu, ada pula biodata karakter utama Keluarga Bobo, para penghuni Negeri Dongeng, Paman Kikuk beserta Husin dan Asta, serta Bona beserta Ola dan Kaka. Kok tidak ada biodata Rong Rong si Kucing Hitam Putih yang setia menemani Bona, ya?
Disajikan secara ringkas, fakta-fakta tentang Bobo ini menarik untuk diketahui. Misalnya, pada awal perjalanannya, Bobo adalah halaman anak di Harian Kompas. Baru pada 14 April 1974 terbit sebagai majalah, bekerja sama dengan Majalah Bobo di Belanda.
Sepanjang setengah abad perjalanannya, visualisasi Bobo sudah berganti sebanyak 6 kali. Kita bisa melihat perbedaannya dalam 14 cergam Bobo yang disajikan dalam Edisi Khusus ini.
Dan setelah bertahun-tahun, akhirnya Ada Resensi tahu siapa nama Emak dan Bapak Kelinci. Emak bernama Muti Araputi dan Bapak bernama Piet Kayuh.
Horeee! Akhirnya bisa tidur dengan nyenyak!
Fakta-Fakta Menarik
Selain itu, ada pula biodata karakter utama Keluarga Bobo, para penghuni Negeri Dongeng, Paman Kikuk beserta Husin dan Asta, serta Bona beserta Ola dan Kaka. Kok tidak ada biodata Rong Rong si Kucing Hitam Putih yang setia menemani Bona, ya?
Disajikan secara ringkas, fakta-fakta tentang Bobo ini menarik untuk diketahui. Misalnya, pada awal perjalanannya, Bobo adalah halaman anak di Harian Kompas. Baru pada 14 April 1974 terbit sebagai majalah, bekerja sama dengan Majalah Bobo di Belanda.
Sepanjang setengah abad perjalanannya, visualisasi Bobo sudah berganti sebanyak 6 kali. Kita bisa melihat perbedaannya dalam 14 cergam Bobo yang disajikan dalam Edisi Khusus ini.
Dan setelah bertahun-tahun, akhirnya Ada Resensi tahu siapa nama Emak dan Bapak Kelinci. Emak bernama Muti Araputi dan Bapak bernama Piet Kayuh.
Horeee! Akhirnya bisa tidur dengan nyenyak!
Terima kasih sudah mampir.
BalasHapusSaya baru dapat majalah ini beberapa hari yang lalu. Terasa nostalgianya. Ada episode terakhir Deni Manusia Ikannya pula. Menurut saya wajar juga ngga ada cerpennya, karena berbeda dengan cergam yang berasal dari pihak redaksi, cerpen adalah kiriman pembaca. Kayanya bakal sulit memilih manakah dari sekian cerpen kiriman yang pernah dimuat yang akan mendapat keistimewaan dimuat lagi di majalah edisi monumental ini.
BalasHapusOMG! BOBO!!! majalah jaman aku masih imut haha. anw, aku pengen ikutan PO tapi kayaknya udah telat ya. pengen nostalgia lewat majalah ini
BalasHapusKegembiraan menyambut 50 tahun majalah Bobo 'gegap gempita' di status teman2 WA, media sosial. Karena majalah Bobo merupakan teman memperlancar membaca. Nostalgia yang puas banget dengan cergam dalam edisi khusus ini tentunya.
BalasHapusHuwaaaa aku yang kelupaan ikutan PO makin ngiri to the maks. Padahal aku masih suka nih jajan majalah Bobo (lama tapi ... kan dariii ehm ehm ehm ... hehehehe) dan di sini baru ketauan yaa namanya Emak sama Bapak. Sayang ya aku nggak berhasil punya. Semoga ada edisi selanjutnya yang isinya cerpen semua. Entah kenapa aku dari kecil lebih suka cerpennya sih, Teh.
BalasHapusAnakku dapat juga nih Bobo edisi 50 tahun, seneng banget dia. Aku dulu seneng juga ikutan baca. Paling seneng sama tokoh "Bibi Tutup Pintu"...hehe...Cerita Dari Negeri Dongeng juga sukaa...Dulu ada Bona & Rongrong...duh...penuh kenangan yah...
BalasHapusSaya dong, juga tidak ketinggalan pre order, Mbak Eno. Bahkan saya sudah redeem. Jadi sekarang bisa akses ke semua EMagz Gridnetwork dan semua akses Bobo+ selama setahun.
BalasHapusDan memang pastinya sangat ditunggu-tunggu sisipan komik Nina ya, Mbak. Kakak perempuan saya dulu malah kumpulin jadi satu. Misalnya Planet yang Hampir Musnah, Bayang-Bayang Pitulia, atau si Kembar. Mungkin pertimbangannya karena panjang dan akan meghabiskan banyak halaman hahaha.
Seruuu bangett, kmrn aku baru dapat dan langsung sehari selesai tuh bacanyaa wkwkwk jadi berasa nostalgiaa, sayangnya ngga ada cerpennya huhu
BalasHapusBeneran menggali kenangan indah
BalasHapusBerkat Bobo, saya belain mangkal di pasar Kiaracondong, dinlapak buku dan koran bekas demi bisa baca semua ceritanya. Dari sana minat baca dan menulis saya terasah.
Alhamdulillah, 50 tahun kemudian Bobo masih eksis ya...
Majalah favoriiittt akuuh..
BalasHapusRasanya dulu menantikan Bobo terbit tuh bahagiaaa banget.
Kadang iseng-iseng cari sahabat pena. Jadi nostalgia untuk rubrik yang masih bertahan dan menjadi andalan Majalah Bobo.
Selamat 50 Tahun, majalah Bobo.
Bobo semakin bersinar dan terus membuat masa anak-anak menjadi bahagia.
Dulu waktu kecil sering banget dibawain bapak untuk bacaan di rumah. Setiap awal bulan, bapak selalu membawa pulang majalah ini dari kantornya dan aku pun suka banget membacanya.
BalasHapusIni edisi terbatas yang banyak dicari emang, Mbak. Malahan kmrn sempet liat katanya harganya di online store bisa sampai 3x lipat lebih😭
BalasHapusKemarin aku ketinggalan PO-nya. Padahal mau banget punya. Isinya tebal dan penuh kenangan masa kecil ya, Mbak. Kemarin sempet sedih karena ketinggalan PO dan mau nyari malah muahal banget. Makasih udah diulas mbak. Mengobati kesedihanku. Kalau aku suka cergam dan komik. Bener gak sangka Bobo ternyata udah 50 tahun saja.
Aku jg ikut preorder majalah Bobo edisi khusus ini. Baru tiba tgl 6 kemarin. Masih terbungkus rapi. Blm terbuka sama sekali. Ntr deh kl ada wkt luang, aku coba baca sekaligus nostalgia masa kecil.
BalasHapusPertama kali lihat majalah Bobo saat mengaji. Itu pun tdk lengkap satu majalah krn udah sobek sana sini. Tp Bobo menjadi majalah pertama yg aku baca saat masa kanak2. Emg bener sih. Kita membeli bkn krn majalahnya tp krn ingin nostalgianya.
Majalah kenangan yang tak terlupakan.
BalasHapusDaku waktu itu kenalannya gegara temen sekolah bawa majalahnya ke kelas. Terus waktu itu sengaja nyari, eh gak nemu². Jadilah bareng temen terus hehe
Majalah bobo kesukaanku jaman kecil dan sampai sekarang masih menyimpan koleksi majalah bobo lho buat dibacakan ke anak2...jadi penasaran sama isi majalah bobo edisi 50th
BalasHapusAlhamdulillah kemarin ikut juga PO nya. Untung banget berhasil beli di hari terakhir, jadi bisa ke kalian nostalgia dengan berbagai cerita bergambar dari bobo. Semoga segera mendarat di alamat tujuan.
BalasHapusBanyak banget yang antusias dengan edisi Bobo 50 tahun ini ternyata, sepertinya banyak yang ingin bernostalgia dengan teman masa kecil kita yang indah dengan Bobo dan cergam-cergamnya
BalasHapusNungguin punyaku juga nih belum datang. Udah excited baca review dari mba Tri
BalasHapus