Resensi Terobsesi Padamu

Sinopsis Terobsesi Padamu

Ezra! Laki-laki yang sangat kupuja. Demi dia aku rela perawatan di salon yang mahalnya amit-amit. Ngutang pula. Meskipun teman-tema agak kurang setuju aku pacaran sama dia, aku nggak peduli. Aku sering membayangkan kisah cinta kami yang berakhir bahagia. Tapi… ada yang salah sama Ezra. Dia tiba-tiba menghilang! Usut punya usut, Ezra ternyata mau nikah.

Hiks. Demi apa dia tega. Pokoknya aku mau balas dendam. Aku akan susun rencana biar dia sama calonnya ngerasain sakit hati yang aku rasain!

Ada Resensi

Membaca novel ini membuat saya harus menahan gemas. Pengin rasanya mengguncang-guncang tubuh mungil Selina sambil bilang, “Hei! Sadar, dong! Ngapain juga sih ngotot banget mempertahankan hubungan sama Ezra. Sini, Ezra-nya kasih ke aku aja. Biar kugetokin pake bakiak!”

Novel ber-tagline “Cinta Itu Nggak Pake Logika” ini mengambil seting lokasi di Malang (yang juga merupakan kota tempat tinggal Widya Ross). Selina seorang mahasiswa yang cantik dengan nilai mata kuliah yang pas-pasan. Kadang-kadang dia bolos kuliah supaya bisa nge-date dengan Ezra.

Di Malang, Selia tinggal di sebuah rumah kos khusus putri. Dua sahabatnya di sana, Ruri dan Karen, membuat hari-hari Selina selalu heboh. Yang sering jadi sumber kehebohan tentu saja Ezra. Meski tak mendukung hubungan Selina dan Ezra, toh mereka tetap sahabat yang selalu ada ketika Selina galau dan menangis gara-gara Ezra.

Bercerita dengan sudut pandang orang pertama (POV 1), novel ini jadi lebih leluasa mengeksplorasi isi kepala dan pergulatan batin Selina. Penceritaannya lancar. Mungkin karena Widya sudah terbiasa menulis cerita remaja (cukup banyak yang dimuat di majalah remaja bergengsi, Gadis).

Btw, awalnya saya suka dengan kaver novel ini. Hijau lembut dengan gambar daun-daun dan burung. Namun, setelah membaca ceritanya sampai tuntas, kaver itu jadi kurang menarik. Hm… terkesan isi novelnya ke manaaa … kavernya ke mana. Kavernya terasa terlalu lembut untuk kisah dalam novel ini.

So, Girls, baik juga kamu baca novel ini biar ehm… nggak kehilangan logika ketika jatuh cinta dan mencintai seorang cowok.